Kebumen – Suasana haru dan penuh semangat terasa dalam acara Pelepasan dan Penyerahan Kembali Murid Kelas IX di MTs Negeri 2 Kebumen yang dilaksanakan pada Selasa, 3 Juni 2025. Acara ini dihadiri oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Dr. H. Salim Wazdy, S.Ag., M.Pd., serta ratusan siswa, guru, dan wali murid.
Dalam sambutannya, Dr. Salim Wazdy menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menuntut ilmu dan menjaga ketakwaan kepada Allah SWT. Ia mengutip nasihat Imam Syafi’i yang menyatakan bahwa ilmu dan adab adalah dua hal yang harus dimiliki oleh setiap pemuda muslim dalam menapaki kehidupan.
Kepada 338 siswa kelas IX yang dilepas, Salim membagikan tiga kunci utama dalam meraih cita-cita, yaitu semangat belajar, doa kepada Allah SWT, dan sikap pantang menyerah. Ia mengajak para siswa untuk terus optimis, tidak mudah menyerah, serta berani bermimpi dan berjuang demi masa depan.
“Kesuksesan bukan hanya milik orang kaya, tetapi milik siapa saja yang bersungguh-sungguh,” ungkapnya, seraya memberikan motivasi agar para siswa tidak terjebak pada urusan cinta di usia sekolah. “Cinta datang, cita-cita bisa hilang,” pesannya disambut gelak tawa siswa.
Selain kepada siswa, Salim juga menyampaikan pesan kepada seluruh guru agar menjadi teladan dalam akhlak dan ibadah. Ia menegaskan bahwa keteladanan guru adalah cara paling ampuh dalam membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia dan religius.
“Kalau ingin siswanya rajin mengaji, gurunya harus terlebih dahulu memberi contoh,” ujarnya di hadapan hadirin. Ia juga mengapresiasi peran para guru dalam membimbing siswa selama tiga tahun masa pendidikan.
Kepala MTsN 2 Kebumen, Wahyono Hadi Susilo, S.Pd., M.P.Mat., menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh siswa kelas IX yang telah menyelesaikan proses belajar selama tiga tahun. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada panitia dan semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara perpisahan tersebut.
Siti Khoerunnissa, salah satu peserta pelepasan, mengaku terharu dengan suasana acara. Ia merasa bangga sekaligus sedih harus meninggalkan madrasah tercinta yang telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik.(JK)